Tarikh Tasyri'

BAB I
PENDAHULUAN

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya terdapat petunjuk yang tidak diragukan lagi, yaitu petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Al-Quran berisi 30 juz dan memiliki 114 surah. Salah satu surat dalam al-Qur’an adalah surat al-Baqarah. Setiap surat memiliki keutamaan tersendiri. Keutamaan surat al-Baqarah seperti yang disebutkan dalam hadits adalah:  Sahl bin Sa` d mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: setiap sesuatu itu mempunyai sesuatu yang bernilai tinggi, dan surat Al-Baqarah adalah sesuatu yang bernilai tinggi dalam al-Qur’an. Barang siapa membaca surat al-Baqarah dimalam hari di dalam rumahnya, maka syaitan tidak akan masuk ke dalam rumah tersebut selama tiga malam. Barang siapa membaca surah al-Baqarah di siang hari di dalam rumahnya, maka syaitan tidak akan masuk ke rumah tersebut selama tiga hari. (hadits ini dikumpulkan oleh Abu Al-Qasim At -Tabarani, Abu Hatim Ibn Hibban dalam Sahihnya dan Ibn Marduwyah. Itulah salah satu keutamaan surat al-Baqarah, lebih lanjut lagi disebutkan bahwa membaca surah al-Baqarah akan mendatangkan kebahagiaan bagi pembacanya, namun sebaliknya meninggalkannya akan mendatangkan penderitaan.
Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan sebagian tafsir dari surah al-Baqarah, yaitu tafsir ayat 81 sampai dengan ayat 90.










BAB II
PEMBAHASAN

Al-Baqarah Ayat 81-82
4n?t/ `tB |=|¡x. Zpy¥ÍhŠy ôMsÜ»ymr&ur ¾ÏmÎ/ ¼çmçGt«ÿÏÜyz šÍ´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í$¨Z9$# ( öNèd $ygŠÏù tbrà$Î#»yz ÇÑÊÈ  
Artinya : “(Bukan demikian), yang benar: Barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 81)

Asbabun Nuzul Ayat 80-81
Ibnu Abbas r.a menjelaskan, bahwa kedua ayat ini diturunkan sebagai bantahan atas ucapan orang-orang Yahudi. Suatu saat, mereka berkata: “Kita tidak akan masuk neraka kecuali untuk menebus sumpah kita. Kita disiksa beberapa hari saja sesuai lamanya kita menyembah patung sapi: 40 hari. Setelah itu, kita tak kan disiksa lagi”. (HR. Ibnu Jarir. Lihat Ibnu Katsir: 1/174 & Qurthubi: 1/511)
šúïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# y7Í´¯»s9'ré& Ü=»ysô¹r& Ïp¨Yyfø9$# ( öNèd $pkŽÏù šcrà$Î#»yz ÇÑËÈ  
Artinya:  “Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al-Baqarah: 82)

Tafsir Ayat 81-82
Allah SWT menjelaskan bahwa persoalannya adalah bukan pada apa yang kita minta dan kita harapkan. Tetapi, semuanya berdasarkan kepada perbuatan kita masing-masing. Barang siapa berbuat kejahatan (dosa), maka pada hari kiamat kelak ia akan tergolong orang-orang yang masuk nereka, dan mereka itu akan kekal di dalamnya. Namun sebaliknya, bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasulnya serta beramal saleh yang sesuai dengan tuntunan Islam, maka mereka itu akan termasuk penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Terkait dengan hal ini,  Allah juga berfirman dalam surat An-Nisa’ Ayat: 123-124, yang artinya: (Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu (Muslim) yang kosong dan tidak (pula) menurut angan-angan ahli Kitab (Yahudi). Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah. Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.
Dalam hadits juga disebutkan, Muhammad bin Ishaq mengatakan bahwa Ibn `Abbas berkata: “ dan orang-orang yang beriman (kepada Allah dan Rasulnya) serta beramal shaleh (sesuai dengan tuntunan agama Islam), mereka adalah penghuni surga, dan mereka akan kekal didalamnya.

Al-Baqarah Ayat 83
øŒÎ)ur $tRõs{r& t,»sVÏB ûÓÍ_t/ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) Ÿw tbrßç7÷ès? žwÎ) ©!$# Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $ZR$|¡ômÎ) ÏŒur 4n1öà)ø9$# 4yJ»tGuŠø9$#ur ÈûüÅ6»|¡uKø9$#ur (#qä9qè%ur Ĩ$¨Y=Ï9 $YZó¡ãm (#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qŸ2¨9$# §NèO óOçFøŠ©9uqs? žwÎ) WxŠÎ=s% öNà6ZÏiB OçFRr&ur šcqàÊ̍÷èB ÇÑÌÈ  
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling”. (QS. Al-Baqarah: 83)
Tafsir ayat 83
Ayat ini menjelaskan tentang perjanjian yang diambil Allah dari Bani Israil. Allah mengingatkan Bani Israil dengan firman yang telah diberikan kepada mereka, dan perjanjian yang diambil-Nya adalah perjanjian untuk melaksanakan perintah-Nya, namun Bani Isra’il dengan sengaja mengingkarinya. Allah memerintahkan mereka untuk menyembah Allah, dan tidak menyembah selain Allah, seperti yang telah diperintahkan kepada seluruh makhluknya, karena Allah menciptakan mereka hanya untuk menyembah-Nya (beribadah kepada-Nya). Terkait dengan hal ini, Allah berfirman dalam surat al-Anbiya’ ayat 25 yang artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”. Dalam ayat lain, surat an-Nahl ayat 36, Allah juga berfirman: “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t) itu”. Ini adalah hak Allah yang paling tinggi dan paling penting, yaitu untuk disembah dan tiada sekutu bagi-Nya yang berhak untuk disembah.
Setelah itu, ada perintah untuk berbuat baik untuk sesama manusia, terutama untuk kedua orang tua. Allah selalu menyebutkan keutamaan orang tua bersamaan dengan-Nya. Hal ini dapat dilihat dari firman-Nya dalam surat al-Isra’ ayat 23: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dari ayat ini, dapat di lihat bahwa mengucapkan kata “Ah” kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Setelah perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, Allah memerintahkan untuk berbuat baik kepada anak yatim yaitu anak yang tidak memiliki ayah, dan orang-orang miskin yaitu orang yang tidak memiliki kecukupan untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya serta berkata dengan perkataan yang baik terhadap mereka. Terkait dengan perkataan yang baik ini, Hasan al-Basri berpendapat bahwa yang dimaksud dengan perkataan yang baik adalah amar ma’ruf nahi munkar, yaitu memerintahkan yang baik dan melarang yang jelek serta bersabar dan pemaaf.
Dari uraian ditas, dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa Allah memerintahkan kita untuk menyembah-Nya, berkata dengan perkataan yang baik kepada kedua orang tua, anak-anak yatim, dan orang miskin serta berbuat baik kepada mereka. Kemudian diakhir ayat tersebut Allah menekankan untuk menyembah-Nya dengan cara mendirikan shalat dan menunaikan zakat.

Al-Baqarah Ayat 84-86
øŒÎ)ur $tRõs{r& öNä3s)»sWÏB Ÿw tbqä3Ïÿó¡n@ öNä.uä!$tBÏŠ Ÿwur tbqã_̍øƒéB Nä3|¡àÿRr& `ÏiB öNä.̍»tƒÏŠ §NèO ÷Länötø%r& óOçFRr&ur tbrßuhô±n@ ÇÑÍÈ  
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya”. (QS. Al-Baqarah: 84)
§NèO öNçFRr& ÏäIwàs¯»yd šcqè=çGø)s? öNä3|¡àÿRr& tbqã_̍øƒéBur $Z)ƒÌsù Nä3ZÏiB `ÏiB öNÏd̍»tƒÏŠ tbrãyg»sàs? NÎgøŠn=tæ ÄNøOM}$$Î/ Èbºurôãèø9$#ur bÎ)ur öNä.qè?ù'tƒ 3t»yé& öNèdrß»xÿè? uqèdur îP§ptèC öNà6øn=tã öNßgã_#t÷zÎ) 4 tbqãYÏB÷sçGsùr& ÇÙ÷èt7Î/ É=»tGÅ3ø9$# šcrãàÿõ3s?ur <Ù÷èt7Î/ 4 $yJsù âä!#ty_ `tB ã@yèøÿtƒ šÏ9ºsŒ öNà6YÏB žwÎ) Ó÷Åz Îû Ío4quŠysø9$# $u÷R9$# ( tPöqtƒur ÏpyJ»uŠÉ)ø9$# tbrŠtãƒ #n<Î) Ïdx©r& É>#xyèø9$# 3 $tBur ª!$# @@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã tbqè=yJ÷ès? ÇÑÎÈ  
Artinya: “Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, Padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah Balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat”. (QS. Al-Baqarah: 86)
y7Í´¯»s9'ré& tûïÏ%©!$# (#ãruŽtIô©$# no4quŠysø9$# $uŠ÷R$!$# ÍotÅzFy$$Î/ ( Ÿxsù ß#¤ÿsƒä ãNåk÷]tã Ü>#xyèø9$# Ÿwur öNèd tbrçŽ|ÇZムÇÑÏÈ  
Artinya: “Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, Maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong”. (QS. Al-Baqarah: 86)

Tafsir Ayat 84-86
Pada ayat ini Allah SWT menjelaskan tentang perjanjian dan pengingkaran terhadap janji tersebut. Allah mengkritisi orang-orang Yahudi di Madinah pada permulaan Hijrah. Yahudi Bani Quraizhah bersekutu dengan suku Aus, dan Yahudi dari Bani Nadhir bersekutu dengan orang-orang Khazraj. antara suku Aus dan suku Khazraj sebelum Islam selalu terjadi persengketaan dan peperangan yang menyebabkan Bani Quraizhah membantu Aus dan Bani Nadhir membantu orang-orang Khazraj. sampai antara kedua suku Yahudi itupun terjadi peperangan dan tawan menawan, karena membantu sekutunya. tapi jika kemudian ada orang-orang Yahudi tertawan, Maka kedua suku Yahudi itu bersepakat untuk menebusnya Kendatipun mereka tadinya berperang-perangan.
Maka  dari itu, Allah berfirman “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu…”. Dalam ayat ini Allah menjelaskan agar tidak saling membunuh satu sama lain, jangan mengusir sesama dari rumah mereka, dan jangan bekerjasama untuk menakut-nakuti mereka, karena pada dasarnya semua penganut agama yang sama itu bagaikan satu hati satu jiwa. Dalam hadits Nabi juga dijelaskan, perumpamaan seorang muslim dengan muslim yang lain itu adalah bagaikan satu tubuh, apabila bagian tubuh yang satu sakit, maka sakitlah seluruhnya.
Pada ayat ini Allah juga mengkritisi orang-orang Yahudi yang kadang-kadang melaksanakan tuntunan Taurat dan kadang-kadang mereka melanggar tuntunan Taurat meskipun mereka tahu dan percaya bahwa apa yang mereka perbuat itu adalah sesuatu yang salah. Karena hal inilah Allah akan memberikan balasan kepada mereka siksa yang sangat berat, yakni api neraka. Mereka itu tidak akan mendapatkan pertolongan sedikitpun, karena mareka telah menukar kehidupan akhirat dengan kehidupan dunia mereka. Naudzubillah min dzalik.

Al-Baqarah Ayat 87
ôs)s9ur $oY÷s?#uä ÓyqãB |=»tGÅ3ø9$# $uZøŠ¤ÿs%ur .`ÏB ¾ÍnÏ÷èt/ È@ߍ9$$Î/ ( $oY÷s?#uäur Ó|¤ŠÏã tûøó$# zNtƒósD ÏM»oYÉit6ø9$# çm»tRô­ƒr&ur ÇyrãÎ/ Ĩßà)ø9$# 3 $yJ¯=ä3sùr& öNä.uä!%y` 7Aqßu $yJÎ/ Ÿw #uqöksE ãNä3Ý¡àÿRr& ÷Län÷Žy9õ3tFó$# $Z)ƒÌxÿsù ÷Läêö/¤x. $Z)ƒÌsùur šcqè=çGø)s? ÇÑÐÈ  
Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?”. (QS. Al-Baqarah: 87)

Tafsir Ayat 87
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan tentang kesombongan orang-orang Yahudi yang menolak nabi mereka (Musa a.s) bahkan membunuhnya. Allah menurunkan Kitab Taurat kepada Nabi Musa, tetapi mereka mengubah perintah-perintah yang ada dalam Kitab Taurat, bahkan mereka mengingkarinya. Kemudian Allah mengutus Nabi setelah Musa, yaitu: Nabi Isa a.s anaknya Siti Maryam. Nabi Isa diutus oleh Allah dengan cara yang berbeda dengan apa yang telah ia jelaskan dalam kitab Taurat, maka dari itu Allah memberikan Nabi Isa Mukjizat. Diantara mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Isa adalah dapat menghidup orang mati, dapat membuta burung dari tanah liat, kemudia meniupkan nyawa kepadanya, dapat menceritakan sesuatu yang tidak bisa dilihat. Ibnu Abbas berkata: Allah menciptakan Isa dengan dengan kejadian yang luar biasa, maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, Yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk mukjizat Isa a.s. menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibril. Dengan keadaan seperti inilah, orang-orang Yahudi semakin menolak dan membenci nabi mereka, karena mereka tidak menginginkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang telah Allah jelaskan dalam Taurat tentang Isa a.s. Akhirnya, mereka memperlakukan Nabi mereka dengan perilaku yang buruk, menolak, bahkan mencoba membunuhnya. Hal ini terjadi karena, Nabi mereka memerintahkan Yahudi untuk berbuat sesuatu yang berbeda dengan Taurat dan pendapat mereka. Nabi mereka juga menjelaskan bahwa Taurat itu sudah dirubah, namun, orang-orang yahudi semakin tidak percaya dengan Nabi mereka.

Al-Baqarah Ayat 88
(#qä9$s%ur $oYç/qè=è% 7#ù=äî 4 @t/ ãNåks]yè©9 ª!$# öNÏd̍øÿä3Î/ WxÎ=s)sù $¨B tbqãZÏB÷sムÇÑÑÈ  
Artinya: “Dan mereka berkata: "Hati Kami tertutup". tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; Maka sedikit sekali mereka yang beriman”. (QS. Al-Baqarah: 88)
Tafsir Ayat 88
Terkait dengan ayat ini, ‘Ata’ dan Ibnu Abbas bependapat bahwa: yang dimaksud dengan “hati kami tertutup” adalah hati kami telah berisi pengetahuan dan tidak butuh dengan pengetahun yang dimiliki oleh Nabi Muhammad (SAW). Hal sedemikian ini terjadi karena mereka telah mengingkari terhadap apa yang telah Allah perintahkan sebelumnya, sehingga Allah mengutuk mereka, sehingga hati mereka menjadi tertutup. Kemudian diakhir ayat, “Maka sedikit sekali mereka yang beriman”,  maksudnya adalah ada sedikit orang Yahudi yang percaya, karena mereka percaya terhadap hari kiamat, pahala, dan hukuman Allah yang telah musa jelaskan sebelumnya. Tetapi, keimanan ini tidak berarti ketika mereka dibayang-bayangi dengan ketidakpercayaan mereka terhadap apa yang diserukan Nabi Muhammad SAW.
Al-Baqarah Ayat 89
$£Js9ur öNèduä!%y` Ò=»tGÏ. ô`ÏiB ÏYÏã «!$# ×-Ïd|ÁãB $yJÏj9 öNßgyètB (#qçR%x.ur `ÏB ã@ö6s% šcqßsÏFøÿtGó¡tƒ n?tã tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. $£Jn=sù Nèduä!$y_ $¨B (#qèùttã (#rãxÿŸ2 ¾ÏmÎ/ 4 èpuZ÷èn=sù «!$# n?tã šúï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇÑÒÈ  
Artinya: “Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka (kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat dimana diterangkan sifat-sifatnya), Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, Maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu”. (QS. Al-Baqarah: 89)

Asbabun Nuzul Ayat 89
Ibnu Abbas r.a memaparkan, bahwa ayat ini diturunkan sebagai penjelasan tentang keingkaran kaum Yahudi. Saat Muhammad SAW belum diutus menjadi Rasul, Kaum Yahudi meminta pertolongan dengan bertawassul menggunakan nama Muhammad SAW. Untuk mengalahkan Bani Aus dan Khazraj. Namun, setelah Allah mengutus seorang Rasul dari bangsa Arab, mereka mengingkarinya. (Hadits Hasan, Riwayat Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir)


Tafsir Ayat 89
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan tentang penantian orang-orang Yahudi terhadap kedatangan Nabi Muhammad SAW, tetapi setelah Nabi Muhammad SAW benar-benar diutus oleh Allah, mereka mengingkarinya.
Muhammad bin Ishaq menceritakan bahwa Ibnu ‘Abbas berkata: “sebelum Allah mengutus Nabi Muhammad SAW, orang-orang Yahudi selalu memohon kepada Allah (kedatangan Muhammad SAW) dengan maksud untuk meraih kemenangan terhadap suku Aus dan Khazraj. Ketika Alla mengutusnya ke Arab, mereka menolaknya. Oleh karena itu, Mu’adh bin Jabal dan Bishr bin al-Bara’ bin Ma’rur dari Bani Salamah, berkata kepada mereka: “hai orang-orang Yahudi! Takutlah kepada Allah dan peluklah agama Islam, kamu selalu memohon kepada Allah untuk kedatangan Nabi Muhammad SAW ketika kami tidak percaya (kafir), kalian selalu menceritakan kepada kami bahwa dia akan datang. Kemudian, Salam bin Mushkim dari Bani nadir menjawab: “dia tidak membawa sesuatu yang kami kenal. Dia bukan Nabi yang kami ceritakan kepadamu”. karena keingkaran mereka itulah, mereka dila’nat oleh Allah SWT.

Al-Baqarah Ayat 90
$yJ|¡ø¤Î/ (#÷ruŽtIô©$# ÿ¾ÏmÎ/ öNßg|¡àÿRr& br& (#rãàÿò6tƒ !$yJÎ/ tAtRr& ª!$# $·øót/ br& tAÍit\ムª!$# `ÏB ¾Ï&Î#ôÒsù 4n?tã `tB âä!$t±o ô`ÏB ¾ÍnÏŠ$t6Ïã ( râä!$t6sù A=ŸÒtóÎ/ 4n?tã 5=ŸÒxî 4 z`ƒÌÏÿ»s3ù=Ï9ur ÑU#xtã ÑúüÎgB ÇÒÉÈ  
Artinya: “Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan”. (QS. Al-Baqarah: 90)


Tafsir Ayat 90
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan keburukan perilaku orang-orang yahudi yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran terhadap apa yang telah diturunkan oleh Allah (kenabian Muhammad s.a.w). Dalam hal ini, orang-orang Yahudi menjual kebenaran dengan kebohongan dan menyembunyikan tentang kebenaran Muhammad SAW. Akhirnya Allah murka kepada mereka dengan kemurkaan yang berlipat ganda, yaitu: kemurkaan karena tidak beriman kepada Muhammad s.a.w. dan kemurkaan yang disebabkan perbuatan mereka dahulu, Yaitu membunnuh Nabi, mendustakannya, merobah-robah isi Taurat dan sebagainya. Sehingga kelak diakhirat mereka akan mendapatkan siksa yang menghinakan. Terkait dengan hal ini, Allah juga berfirman dalam surat al-Mu’min ayat 60 yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdo’a) akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”.




















BAB III
PENUTUP

Dari penjelasan tafsir surat al-Baqarah ayat 81 sampai dengan 90, dapat penulis tarik konklusi bahwa:
1.         Balasan Allah terhadap hambanya adalah didasarkan oleh perbuatan hambanya, apabila hambanya berbuat baik, maka surge balasannya. Namun sebaliknya, jika hambanya berbuat dosa, maka neraka balsannya.
2.         Kita diperintahkan untuk menyembah Allah dengan cara mendirikan shalat dan menunaikan zakat, berkata dan berakhlak yang baik kepada kedua orang tua, anak yatim, dan orang-orang miskin.
3.          Kita dilarang untuk membunuh saudara seagama, dilarang mendustakan agama sebagaimana orang yahudi mendustakan Nabi Musa a.s, Isa a.s, dan Muhammad SAW dan Taurat.
4.         Kita dilarang untuk menyombongkan diri, karena balasan bagi orang yang menyombongkan diri tidak lain adalah neraka Jahannam.
Demikianlah yang dapat penulis paparkan, harapa kami, semoga kita semua bisa beramal shaleh yang sesuai dengan tuntunan ajaran Agama Islam, berbuat baik kepada orang tua, anak yatim, dan orang-orang miskin di sekitar kita, serta janganlah suka menyombongkan diri walaupun kita punya segalanya, karena kalau kita menyobongkan diri balasannya dalah Jahannam.


DAFTAR PUSTAKA

Hatta, Ahmad. 2009. Tafsir Qur’an Per Kata; Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul & Terjemah. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
Katsir, Ibnu. t.t. Tafsir Ibnu Katsir Volume 1 -10, t.tp: t:p

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan Kurikulum

Pendidikan Agama Islam Masa Dinasti Abbasiyah

SPPKB