Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

Ke-NU-an

Gambar
BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Dari segi bahasa, ahlussunnah berarti penganut sunnah Nabi, sedangkan ahlul jama’ah berarti penganut kepercayaan jama’ah para sahabat Nabi. Karena itu, kaum “Ahlussunnah wal Jama’ah” adalah kaum yang menganut kepercayaan yang dianut oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Kepercayaan Nabi dan sahabat-sahabatnya itu telah termaktub dalam al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Ahlussunnah wal Jama’ah secara substantif adalah kelompok yang setia terhadap Sunnah, dengan menggunakan manhaj berpikir mendahulukan nashs daripada akal. Sebagai gerakan, sebelum diinstitusikan dalam bentuk mazhab, kelompok ini melakukan pembaruan paham keagamaan Islam agar sesuai dengan sunnah atau ajaran murni Islam, sehingga orang Barat menyebut Ahlussunnah wal Jama’ah dengan orthodox Sunni school. NU mendasarkan faham keagamaan kepada sumber ajaran Islam Alquran, Al Hadits, Al Ijma’ dan Al Qiyas dalam memahami dan menafsirkan Islam dari sumber tersebut. N

Filsafat - Sarana Berfikir Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Sarana berfikir ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Sarana berfikir ilmiah mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan metode ilmiah. Untuk dapat berfikir ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika dan statistika. Oleh karena itu, kemampuan berfikir ilmiah yang baik harus di dukung oleh penguasaan sarana berfikir yang baik pula. 1.2   Rumusan Masalah a.     Apa yang dimaksud sarana berfikir ilmiah? b.     Apa saja sarana berfikir ilmiah itu? c.     Mengapa harus ada sarana berfikir ilmiah? 1.3   Tujuan a.     Untuk mengetahui cara memecahkan permasalahan kita sehari-hari b.     Untuk mengembangkan materi dan pengetahuan berdasarkan metode ilmiah. c.     Untuk mengembangkan pola pikir manusia. BAB II PEMBAHASAN 2.1   Sarana Berfikir Ilmiah Penguasaan sar