Bimbingan Konseling (BK)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bimbingan
dan Konseling merupakan proses bantuan psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah
dan profesional yang diberikan oleh pembimbing kepada yang dibimbing (peserta
didik) agar ia dapat berkembang secara optimal, yaitu mampu memahami diri,
mengarahkan diri, dan mengaktualisasikan diri, sesuai tahap perkembangan,
sifat-sifat, potensi yang dimiliki, dan latar belakang kehidupan serta
lingkungannya sehingga tercapai kebahagiaan dalam kehidupannya.
Pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan bantuan yang memfasilitasi perkembangan
peserta didik dalam menjalani pengalaman pembelajaran di sekolah.Dengan
demikian usaha pelayanan bimbingan dan konseling perlu dilaksanakan secara
optimal agar perkembangan peserta didik dapat memenuhi tuntutan tujuan
pendidikan.
Pada
prinsipnya peserta didik dalam tugas perkembangannya akan berhasil bila peserta
didik dapat menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki sikap positif dan dinamis terhadap keadaan perkembangan fisik dan
psikisnya, memiliki sikap mandiri secara emosional dan sosial ekonomi, memiliki
pola hubungan sosial yang baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat,
memiliki prestasi belajar yang baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat,
memiliki prestasi belajar yang baik dan dapat merencanakan dan mengembangkan
karirnya.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang msalah diatas, bimbingan
dan konseling memiliki ruang lingkup yang amat luas untuk di kaji, namun dalam
makalah ini penulis akan membahas beberapa aspek dari bimbingan konseling,
yaitu: (1) apa jenis-jenis pelayanan dari bimbingan konseling?; (2) apa
sifat-sifat dari bimbingan konseling?.
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulisan
makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang: (1) jenis-jenis pelayanan
bimbingan konseling; dan (2) sifat-sifat bimbingan konseling.
1.4
Manfaat
Dengan adanya makalah ini, diharapkan bermanfaat
bagi kita semua dalam memahami jenis-jenis pelayanan bimbingan konseling dan
sifat-sifat bimbingan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Jenis-
Jenis Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Dalam rangka
pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat beberapa jenis
layanan yang diberikan kepada siswa, diantaranya:
a. Layanan Orientasi; layanan yang memungkinan peserta
didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek
yang dipelajari.
b. LayananInformasi; layanan yang memungkinan peserta
didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar,
pergaulan, karier, pendidikan lanjutan).
- Layanan Konten; layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
- Layanan Penempatan dan Penyaluran;layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler.
- Layanan Konseling Perorangan;layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.
- Layanan Bimbingan Kelompok;layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
- Layanan Konseling Kelompok;layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
- Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
- Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
Untuk menunjang
kelancaran pemberian layanan-layanan seperti yang telah dikemukakan di atas,
perlu dilaksanakan berbagai kegiatan pendukung yang mencakup:
a)
Aplikasi Instrumentasi Data
b)
Himpunan Data
c)
Konferensi Kasus
d)
Kunjungan Rumah
e)
Alih tangan kasus.[1]
a. Bimbingan
Pendidikan (Educational Guidance)
b. Bimbingan
Pekerjaan
a) Pemantapan
sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME.
b) Pemantapan
pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangan untuk kegiatan-kegiatan yang
kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk peranya
masa depan
c) Pemantapan
pemahaman tentang kelamahan diri dan usaha penanggulanganya.
d) Pemantapan
kemampuan mengambil keputusan.
e) Pemantapan
kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambilnya.
f) Pemantapan
kemampuan berkomunikasi, baik melalui lisan maupun tulisan secara efektif
g) Pemantapan
kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara
dinamis, kreatif dan produktif.[2]
Selain jenis –
jenis dalam bimbingan, juga terdapat beberapa jenis-jenis
layanan dalam bimbingan dan konseling. Berikut uraianya :
1. Layanan
orientasi
Layayan
orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan peserta
didik barau dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya.
a. Layanan
orientasi di sekolah
Bagi peserta didik, ketidakkenalan atau
ketidaktahuannya terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasukinya itu dapat
memperlambat kelangsungan proses belajarnya kelas. Bahkan itu dapat membuatnya
tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan.Oleh karena itu mereka perlu
diperkenalkan dengan berbagai hal tentang lingkungan sekolah yang beru
tersebut.Peserta didik yang memasuki lingkunga sekolah baru perlu segera dan
secepat mungkin memahami lingkungan barunya.
Adapun hal-hal yang perlu diketahuniya secara garis
besar adalah:
1. Keadaan
lingkungan fisik (gedung, peralatan, kemudahan-kemudahan fisik)
2. Materi
dan kondisi kegiatan (jenis kegiatan, lamanya kegiatan berlangsung,
syarat-syarat bekerja, suasana kerja).
3. Peraturan
dan berbagai ketentuan lainnya (disiplin, hak dan kewajiban)
4. Jenis
personal yang ada, tugas masing-masing dan saling hubungan diantara mereka.
Untuk lingkungan sekolah, misalnya materi orientasi
yang mendapat penekanan adalah:
1.
Sistem pelaksanaan pendidikan pada
umumnya
2.
Kurikulum yang ada
3.
Penyelenggaraan pengajaran
4.
Kegiatan belajar siswa yang diharapkan
5.
Sistem penilaian, ujian dan kenaikan
kelas
6.
Fasilitas penunjang (sarana olah raga
dan rekreasi). Dll.
Metode layanan
orientasi di sekolah.Keluasan dan kedalaman masing-masing pokok materi diatas
yang disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan jenjang sekolah dan tingkat
perkembangan anak.Untuk anak-anak yang baru memasuki kelas satu SD/MI,
materi-materi tersebut tidak perlu (tidak dapat) disampaikan kepada anak-anak
yang masih muda.Pokok materi itu sebaiknya disampaikan kepada orang tua.
Pemahaman orang tua terhadap berbagai materi itu akan membantu mereka
memberikan kemudahan dan pelayanan kepada anak-anak mereka untuk dapat
mengikuti pendidikan di SD/MI dengan sebaik-baiknya.
Untuk anak-anak
yang segera akan memasuki SLTP/MTs, Alen dan Mc Kean menyarankan beberapa
kegiatan:
1. Kunjungan
ke SD/Mi pemasuk
2. Kunjungan
ke SLTP pemesan
3. “Malam”
pertemuan dengan orang tua
4. Staf
konselor bertemu dengan guru-guru membicarakan peserta didik baru
5. Mengunjungi
kelas
6. Memanfaatkan peserta didik senior.
b. Layanan
orientasi diluar sekolah
Demikian juga individuindividu yang memasuki
lingkungan baru diluar (pegawai baru, bekas nara pidana, yang kembali ke
masyarakat setelah sekian lama mennjalani masa hukuman) memerlukan orientasi
tentang lingkungannya. Dengan orientasi itu proses penyesuaian diri atau
penyesuaian diri kembali akan memperoleh dorongan yang berarti.[3]
2. Layayanan
Informasi.
Layanan informasi merupakan layanan yang
memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (informasi
belajar, pergaulan, karier, pendidikan).
Ada tiga alasan utama mengapa layanan infoemasi
perlu diselenggarakan:
1. Membekali
individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dengan lingkungan sekitar pendidikan, jabatan.
2. Memungkinkan
individu dapat menentukan arah hidupnya.
3. Setiap
individu itu adalah unik.
Dengan ketiga alasan inilah layanan informasi
merupakan kebutuhan yang amat tinggi tingkatannya, lebih-lebih apabila diingat
bahwa “masa depan adalah abad informasi”. Maka barang siapa tidak memperoleh
informasi maka ia akan tertinggal dan akan kehilangan masa depan.
Jenis-jenis informasi antara laian:
a.
Informasi pendidikan
b.
Informasi jabatan
Saat ini transisi dari dunai pendidikan ke dunia
kerja sering merupakan masa yang sangat sulit bagi banyak orang muda.Kesulitan
itu terletak tidak saja dalam mendapatkan jenis pekerjaan yang cocok.Tetapi
juga dalam penyesuaian diri dengan suasana kerja yang baru dimasuki dan
pengembangan diri selanjutnya. Untuk mempermudah mereka dapat mudah dan aman
melalui transisi ini mereka membutuhkan banyak informan dan mengetahui tentang
pekerjaan / jabatan yang akan dimasukinya
c.
Informasi sosial budaya
Metode layanan informasi di sekolah antara lain:
1.
Ceramah
2.
Diskusi
3.
Karya wisata
4.
Buku panduan
5.
Konferensi karier
Layanan informasi luar sekolah.Sebagaimana layanan
orientasi, layanan informasi juga banyak diperlukan oleh warga masyarakat
diluar sekolah.Jenis-jenis informasi yang diperlukan itu pada dasarnya sejalan
dengan informasi yang telah diuraikan diatas. Yaitu informasi yang berkenaan
dengan penghidupan yang lebih luas,
yaitu penghidupan beragama, berkeluarga, bekerja, bermasyarakat dan bernegara
dapat merupakan kebutuhan banyak warga masyarakat. Rincian berbagai informasi
itu agak tidak terbatas, selalu dapat berubah sesuai dengan perubahan dan
perkembangan masyarakat.[4]
3. Layanan
Penempatan dan Penyaluran.
Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan
yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran didalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,
kegiatan ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan
segenap bakat, minat, dan segenap potensi lainnya.
Penempatan dan penyaluran peserta didik disekolah
dapat berupa:
a. Penempatan
dalam kelas
b. Penempatan
dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
c. Penempatan
dan penyaluran kedalam ko/ekstra kurikuler
d. Penempatan
dan penyaluran ke jurusan/program studi.
Penempatan dan penyaluran lulusan.Pada setiap akhir
tahu pelajaran ratusan ribu bahkan jutaan anak muda menamatkan studi dari
jenjang pendidikan tertentu.Pada umumnya mereka mendambakan untuk dapat
melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.Namun mereka berada dimasa
transisi dari satu tingkat pendidikan ke tingkat pendidikan lainnya atau dari
dunia pendidikan ke dunia kerja.Dalam suasana ini mereka dihadapi oleh berbagai
perasaan seperti cemas, bingung, dll.Perasaan-perasaan seperti ini terutama
sekali dialami oleh lulusan yang sebelumnya kurang mempersiapkan dirinya dengan
baik.
Penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan
lanjutan tidak dapat dilakukan secara acak, tetapi memerlukan perencanaan yang
matang sebelum peserta didik tamat dari bangku sekolah yang sedang
didudukinya.Rencana yang baik adalah rencana yang disusun berdasarkan atas
pertimbangan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik dari segi-segi yang
amat menentukan keberhasilahn studi pada program pendidikan lanjutan itu,
terutama dari segi kemampuan dasar, bakat, minat, serta ekonomi.
Penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan atau
pekerjaan. Disamping penempatan dalam pendidikan, sekolah juga membantu peserta
didiknya yang akan memasuki dunia kerja. Walaupun disekeliling peserat didik tersedia
berbagai lapangan kerja, tetapi tidak semua lapangan kerja dapat dengan mudah
atau cocok untuk dimasukinya.
4. Layanan
Bimbingan Belajar
Layanan bimbingan belajara merupakan salah satu
bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan disekolah.Pengalaman
menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami oleh peserta didik dalam
belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya
intelegensi.Sering kegagalan itu disebabkan mereka tidak mendapat layanan
bimbingan yang memadai. Layanan bimbingan belajar dilalui tahap-tahap:
a.
Pengenalan peserta didik yang mengalami
masalah belajar
b.
Pengungkapan sebab-sebab timbulnya
masalah belajar
c.
Pemberian bantuan pengentasan masalah
belajar
5. Layanan
Konseling Perorangan
Layanan Konseling Perorangan merupakan layanan yang
memungkinkan peserta didik mendapat layanan langsung tatap muka (secara
perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan
dirinya.
6. Layanan
Bimbingan dan Konseling Kelompok.
Layanan bimbingan dan konseling kelompok merupakan
layanan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui
dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan tertentu untuk
menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan social, serta untuk pengambilan
keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.
7. Layanan
Kegiatan Penunjang.
Pelaksanaan berbagai jenis bimbingan dan konseling
memerlukan sejumlah kegiatan penunjang.[5]
2.2
Sifat-Sifat
Bimbingan Konseling
Pelayanan
Bimbingan dan Konseling mengemban sejumlah sifat yang hendak dipenuhi melaui
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Sifat-sifat tersebut adalah:
a.
Pencegahan;
yaitu sifat bimbingan dan konseling yang menghasilkan tercegahnya atau
terhindarnya pesrta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang
akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dan
kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
b.
Penyembuhan;
yaitu sifat bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terentaskannya atau
teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.
c.
Perbaikan;
yaitu sifat bimbingan dan konseling untuk memperbaiki kondisi individu dari
permasalahan yang dihadapinya sehingga bisa berkembang secara optimal.
d.
Pemeliharaa;
yaitu sifat bimbingan konseling untuk menjaga terpeliharanya kondisi individu
yang sudah baik tetap baik.
e.
Pengembangan;
yaitu mengembangkan berbagai potensi dan kondisi positif individu dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.[6]
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, dapat ditarik konklusi:
1. Jenis bimbingan
konseling terdiri dari:
a. Layanan Orientasi
b. LayananInformasi
c. Layanan Konten
d. Layanan Penempatan dan Penyaluran
e. Layanan Konseling Perorangan
f. Layanan Bimbingan Kelompok
g. Layanan Konseling Kelompok
h. Konsultasi
i.
Mediasi
2. Sifat-Sifat
bimbingan konseling:
a)
Pencegahan
b)
Penyembuhan
c)
Perbaikan
d)
Pemeliharaa
e)
Pengembangan
3.2
Saran-saran
Taka
ada gading yang tak retak, begitulah peribahasa
mengatakan, yang berate bahwa tidak sesuatu yang sempurna didunia ini.Begitu
juga dengan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan karena ini adalah sebuah usaha yang manusiawi.Maka dari
itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi penyempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/jenis-layanan-bimbingan-dan-konseling/
(diakses: 03 Oktober 2011)
http://belajarpsikologi.com/jenis-bimbingan-konseling/ (diakses: 03
Oktober 2011)
http://katresna72.wordpress.com/2009/09/22/pedoman-pelayanan-bimbingan-dan-konseling/ (diakses; 03
Oktober 2011)
Priyanto
dan Amti Erman,2006.Dasar-dasar Bimbingan
Konseling, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
[1]http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/jenis-layanan-bimbingan-dan-konseling/ (diakses: 03 Oktober 2011)
[3]Priyanto dan Amti Erman, Dasar-dasar Bimbingan Konseling,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal 256-257.
[4]Priyanto dan Amti Erman, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, hal.
259.
[5]Priyanto dan Amti Erman, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, hal.
315.
[6]http://katresna72.wordpress.com/2009/09/22/pedoman-pelayanan-bimbingan-dan-konseling/
(diakses; 03 Oktober 2011)
Komentar